Hujan
baru saja mengguyur kota.Rintik demi
rintik masih menghiasi peron dari cela – cela atap baja yang mulai menua
dimakan usia.
Entah apa yang mendorongku untuk kesini, hanya
saja ku selalu teringat sosok dengan mata sendunya itu dibalik hujan yang tak
kunjung reda.
“
ahhh sudah lupakan,siapa aku?”..
Kalimat
yang pas untuk saat ini ketika rindu datang, rasa yang selalu menyiksa benakku.
Namun
semua rasa itu hilang saat kusadari tidak ada tempat dihatinya. Aku Nicola,
Andriana Nicola sang penari dalam bayangan.